Senin, 21 Mei 2012

tentang 33 PostCards

Film yang sangat mengharukan. film yang membuat kegalauanku semakin mengharu biru. bercerita tentang seorang lelaki berkewarganegaraan Australia bernama Dean Randall dan seorang gadis berkewarganegaraan China bernama Mei Mei
sewaktu bayi orang tua gadis itu membuangnya di salah satu panti asuhan di China. Tidak diberitahu kenapa ibunya melakukan itu, tapi jelas saja mereka tidak menginginkan kehadiran mei mei.

Mei-Mei tumbuh menjalani hidup sebagai anak tanpa kasih sayang orangtua. Tapi dunia ini tak sejahat yang dipikirkan orang-orang yang tak tahu arti bersyukur.walaupun dia tak pernah merasakan kehangatan orang tua tapi Mei mei mempunyai ibu panti yang baik dan teman-teman panti yang menyanyamginya dan dia memiliki seorang orang tua asuh yang membiayai kehidupannya selama di panti asuhan .

Orang tua asuh itu adalah Dean Randall ( diperankan bebih ku Guy Pearce). Seorang kriminal yang memiliki hati untuk membantu seseorang yang memang memerlukan bantuan. Tak hanya menyokong biaya hidup Mei mei , ia juga menceritakan kehidupan rekaan nya kepada Mei mei. Dia menggambarkan dirinya sebagai petugas penjaga hutan. Sering sekali Dean mengirimkan postcard tentang australia kepada Mei mei yang tinggal di China.

Mei Mei yang tak pernah merasakan orang tua, selalu berkata bahwa Dean Randall adalah orang tua dari Tuhan. walaupun mereka tak pernah bertemu, tapi ia sangat mencintai Dean Randall.

Hingga pada suatu ketika, paduan suara panti asuhan diundang untuk bernyanyi di australia yang kebetulan dekat dengan alamat yang tercantum di postcard ( tentunya bkan alamat palsu ). walaupun tak mendapatkan izin, Mei mei nekad untuk mencari ayah asuhnya. alam memang selalu memudahkan jalan orang-orang yang bertekad besar. Dalam perjalanannya mencari sang ayah, ia bertemeu orang-orang yang mau membantu.

Setelah bertemu, Mei mei mendapati kenyataan bahwa ayah asuh nya bukanlah s eorang penjaga hutan, melainkan seorang kriminal yang sedang menjalani masa tahanannya. Ya , Dean Randall adalah seorang pembunuh.
Tapi hal tersebut, tak menggunggah perasaan Mei mei. Dia tetap berpikir dan merasa bahwa Dean Randall adalah orangtua dari Tuhan. oleh karena itu, dia berusaha mencari pekerjaan di Australia, supaya bisa bertahan di Aussie dan bisa mengunjungi ayahnya setiap hari.

namun sebuah kejadian membuktikan cinta Dean Randall yang besar terhadapa anak asuhnya itu. Ternyata Mei mei bekerja pada sindikat pencurian mobil. Mengetahui hal tersebut Dean segera meminta pembebasan bersyarat dengan syarat, dia harus membuat suatu kesaksian tertulis tentang gembong sadis di penjara. Dia sangat mengetahui resikonya, bahwa bisa jadi sang gembong yang bernama Tommi akan membunuhnya. Tapi demi menyelamatkan Mei Mei dari sindikat itu , dia mengambil resiko terburuk. Benar saja,  di malam pembebasan bersyarat Dean Randall, ia mengetahui bahwa Mei Mei yang tak tahu apa-apa sedang ikut dalam operasi pencurian mobil. menyadari anaknya dalam bahaya besar, Randall mengejar komplotan itu dan berusaha menyelamatkan Mei Mei. Aksi membuat operasi sindikat gagal. dan Mei Mei berhasil diselamatkan. Namun, karna diduga ikut serta dalam sindikat, izin pembebasan bersyarat Dean dicabut dan dia kembali masuk ke penjara. Dan dia harus mengahdapi terburuk, mendapatkan tusukan pisau dari Tommi, gembong penjara.
Dean selamat dair maut. dan dibebaskan dari penjara. Tapi ia juga hruss merelakan Mei Mei  yang memutuskan untuk pulang ke China, ke kampung halamannya, ke panti asuhannya dan teman-temannya.

Tapi Dean Randall tetap menjadi orangtua asuhnya.
#nangis bombay nonton film ini, very touching!

 film ini membuatku percaya bahwa pada dasarnya semua orang itu mempunyai sisi baik, tapi sering sekali masyarakat dengan judgemnet nya tak membiarkan seorang kriminal berbuat baik. Jadi wajar bila para kriminal mejadi semakin jahat.

sigh

Sabtu, 19 Mei 2012

Tentang The Joneses

a new wave of marketing. Beberapa orang dari berbagai latar belakang dan profesi dikumpulkan dalam sebuah tim.Mereka didisain menjadi sebuah keluarga " The Jones". Steve Jones ( David Duchovny) sebagai ayah mempunyai wajah yang rupawan, humoris, dan kaya raya. sementara istrinya Kate Jones ( Demi Moore) cantik, berpenampilan menarik dan pintar bergaul. Mereka juga memiliki 2 ( dua ) anak, yang tak kalah menarik dari orang tua mereka, yaitu Jen Jones ( Amber Heard) dan Mick Jones ( namanya rumit ).

The  Jones didisain sebagai keluarga yang sempurna . Memiliki rumah yang besar dan mewah termasuk perkakas-perkakas yang begitu indah dan mahal.   Mobil yang bagus dan bermerk. Pakaian-pakaian yang trendi dan bermerk. Peralatan kosmetik yang terbaru. Dan permainan-permaianan berteknologi tinggi.Tujuannya adalah agar masyarakat melihat, menginginkan dan akhirnya membeli semua yang dikenakan oleh keluarga Jones. Mereka difasilitasi dengan sangat mewah.

Masing-masing "anggota keluarga" mempunyai produk yang harus dijual tanpa harus terlihat sebagai agen penjual. Program The Jones akan ditinjau kinerjannya, baik sebagai tim maupun individual. Kinerja mereka akan dilihat dari kenaikan penjualan produk-produk yang mereka kenakan.Semakin banyak produk yang terjual artinya saatnya untuk mendapatkan bonus. namun apabila ada "anggota keluarga" yang memiliki kinerja paling gemilang sementara "anggota keluarga" lain memiliki kinerja biasa-biasa saja, "anggota keluarga paling gemilang akan ditarik dari THe Jones dan dipindahkan ke "keluarga" yang memiliki kinerja gemilang.

Awalnya, Performa Steve JOnes sangat buruk dibandingkan " anggota keluarga" yang lain. karna penjualan produk-produk yang dikenakannya tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Tapi setelah tinjauan pertama, ia memutuskan untuk lebih fokus membenamkan diri dalam masyarakat.  dia lebih intens memamerkan gaya hidup. setelah beberapa bulan kinerja Steve Jones melesat naik , bahkan jauh meninggalkan " anggota keluarga" yang lain.

benar saja, program The Jones ini berhasil. Masyarakat melihat mereka, menginginkan apapun yang mereka kenakan, dan akhirnya membeli apapun yang diinginkan. Masyarakat daerah itu semakin konsumtif. bahkan melebihi dari kemampuan finansial mereka. ada beberapa yang memang memiliki kemampuan ekonomi yang mapan, tapi banyak juga yang akhirnya collaps.

Larry Symonds adalah salah satu dari anggota masyarakat dan juga "sahabat" Steve di daerah tersebut yang semakin konsumtif. Dia membeli lebih banyak daripada yang dia mampu. sampai suatu ketika , dia tak mampu lagi membayar tagihan kartu kreditnya. Bahkan keluarganya terancam tak mempunyai rumah karena tidak lagi mampu membayar cicilan rumah. Larry semakin frustasi dan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri di kolam renang rumahnya.

Kejadian tersebut membuat Steve sangat terpukul. Ia menyadari bahwa perbuatan mereka telah membuat "sahabat" nya harus memgakhiri hidupnya. mungkin tak hanya Larry , tapi ada banyak orang yang mungkin memiliki keputusan serupa akibat perbuatan " The Jones" ataupun keluarga yang didisain serupa di daerah yang lain. Akhirnya, Steve Jones memutuskan untuk keluar dari keluarga The Jones, dan mengakui pada masyarakat didaerah itu bahwa mereka adalah keluarga palsu yang sengaja didisain sebagai agen penjualan siluman oleh Perusahaan. dan akibat keputusannya, Steve kehilangan semua fasilitas mewah yang dimilikinya selaman ini, dan kehilangan Kate Jones, wanita yang ia cintai. Ya, Kate Jones, Jen JOnes dan Mick Jones, masih tetap menjadi keluarga Jones, dengan figur Ayah Jones yang baru di daerah baru dengan misi yang tetap sama, selling life style and make society consumes more and more.

Walaupun alur film ini kurang shocking, tapi aku menghargai ide ceritanya. Zaman ini telah mendidik kita tentang manusia  sempurna. Para Penjual ini membidik kita lewat media,elekronik maupun cetak, bahwa kesempurnaan itu adalah kepemilikan barang-barang mahal dan bermerk, mempunyai pasangan yang berpenampilan ala bintang, memiliki perkerjaan yang bagus, bertravel ke luar negri sesering mungkin dan masih banyak lagi yang sifatnya artificial. Palsu. Semu.

mungkin film ini emang ditakdirkan  untuk ku tonton.  aku yang terlahir dan bertumbuh kembang di zaman konsumerisme ini. Membuat ku berpikir, kalau memang semua yang dikampanyekan itu sempurna, lantas kenapa tak ada satu pun dari barang-barang itu yang abadi?





Sabtu, 05 Mei 2012

Mr/ Ms Perfect


Renungan Malam Minggu Tentang Mr/ Ms P

Dulu, aku sering sekali membaca artikel-artikel tentang Mr Or Ms Perfect baik dari majalah, tabloid dan internet. Seperti tak mengenal waktu, pembicaraan tentang Mr/Ms Perfect ini aku dapatkan dari teman-temanku.  Topik yang tak pernah ada matinya. Kriteria Mr/Ms Perfect bisa jadi impian masa kecil tanpa modifikasi zaman, bisa jadi kriteria Mr/Ms Perfect menjadi lebih kompleks seiring dengan bertambahnya usia dan berkembangnya zaman.

Lelaki tampan yang digilai semua wanita. dengan tatapan yang menghanyutkan. Lelaki yang memiliki harta berlimpah dan royal. Romantis , yang bersedia membelikan sebuket mawar merah dan bercandle light dinner di akhir minggu. ada lagi, baik hati.
ehm, apakah spesies ini masih tersisa  di bumi ini. Seperti binatang-binatang purbakala , lelaki dengan kriteria tersebut mungkin juga sudah punah. kalaupun masih ada yang tersisa, harus dilestarikan di sebuah tempat untuk mempertahankan keberadaanya, dan tak bisa ketinggalan, apabila dia memiliki keempatnya, apakah dia masih menyukai lawan jenis nya?
Dunia yang kejam.
ehm,,, alangkah mudahnya menyukai seseorang yang punya kriteria tersebut. dan membuat ku berpikir, dengan semua kriteria itu apakah itu yang dinamakan cinta ketika aku menyukainya. atau jangan-jangan itu hanyalah ketertarikan dan obsesi ? ya,
lantas, apakah masih ada lelaki yang tersisa buatku?
setelah aku pikir-pikir. aku sering sekali  membutuhkan polesan untuk mempercantik diri, aku juga bukanlah perempuan yang baik hati, sopan, kalem, aku cenderung arogan dan egosentris.  dengan semua yang aku punya sekarang,, jangan –jangan aku tak akan punya pendamping hidup? klo semua orang hanya menginginkan kesempurnaan.
panic – foreplay
panic – climax
panic – post climax
apabila aku harus berubah untuk menjadi sempurna supaya orang lain menyukaiku, bukan kah itu sebuah kepalsuan? mungkin aku akan bertahan dalam kepalsuan untuk sekian tahun tapi tdak untuk seumur hidupku. jadi kenapa aku harus melakukan itu.
apabila ada seseorang yang akhirnya menyukaiku dengan semua sifat jelek ku, apabila ada seseorang yang datang padaku untuk meredam kemarahanku, apabila ada seseorang yang datang untuk menghapus polesan di wajahku, apabila ada seseorang yang menunjukkan padaku cara mengasihi orang lain, apabila ada seseorang yang memperlihatkan padaku bagaimana berbagi,
bukankah orang itu yang membawakan  cinta sejati yang sempurna itu padaku? 

Boy, I’m waiting for you..
ps : jangan membuatku menunggu lebih lama.