Kamis, 18 September 2014

Malam itu


Tak perlu banyak bicara
Tak perlu banyak penjelasan
Air mata telah menjajah permukaan wajah

Malam itu sungguh berbeda dengan malam yang lain ketika air mata menjadi sebuah kata untuk mengungkapkan semua rasa yang tak mampu terucap dengan kata

Malam yang lain sebelumnya, tangan itu akan memelukku dengan erat ketika aku terlalu rapuh untuk berdiri, dan pelukan itu pun seperti pemberi harapan bahwa esok mungkin masih ada untuk ku dan pelukannya..

Terkadang riuh suara penuh emosi akan membawa aku dan pemilik tangan itu berpisah untuk sementara
berpisah untuk kembali bersama..
 karena harapan-harapan ku yang ingin kubuat nyata bersama pemilik tangan itu..

Tapi malam itu,
ketika kata berubah menjadi air mata
ketika tangan itu tak kunjung menghapus air mata
ketika tangan itu menolak untuk memberikan sedikit perlindungan dengan sebuah pelukan..

dan setelah malam itu...
satu dna pun dalam tubuh ini tak punya sedikit pun keberanian berharap pada pelukan itu kembali mendatangi..

Dan malam itu pun menjadi siang
dan siang itu pun seterik siang ini..
Hujaman cahaya pun menunjukkan hal-hal baik yang masih mungkin ku dapatkan
Hujaman cahaya pun menunjukkan hal-hal buruk yang masih mungkin kulepaskan

Dan setelah itu
bisa jadi hidup ini berisi tangis duka 
namun bisa jadi hidup berisi senyum bahagia




Jumat, 01 Agustus 2014

menarik napa dalam-dalam

Entah sudah berapa kali aku mengetik menghapus mengetik menghapus dan mengetik lagi dan menghapus lagi judul untuk blog ku kali ini. dan aku juga harus mempertontonkan kegalauan ku menuliskan judul untuk memulai tulisan ini. 

dan aku akan mencoba memulai apa yang sekarang sedang beterbangan di otak ku.

diam sejenak, mencoba memikirkan darimana sifat ambisius ku dimulai. ehmmm, apakah ini karena aku terlahir tidak begitu pintar sehingga aku harus berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi ekspektasi orangtua dan lingkungan ku menjadi pintar?  atau apakah ini naluri anak kedua yang selalu dibandingkan dengan anak pertama?
entahlah
Aku sangat menyukai mengejar sesuatu. Ketika sangat menginginkan sesuatu, aku akan berusaha sekuat tenaga, pemikiran dan waktu untuk mendapatkannya. Dalam semua hal kehidupanku. baik itu asmara, pendidikan dan pekerjaan. Aku menikmati setiap rasa sakit dalam proses perjuangan dan merasakan kepuasan luar biasa ketika mendapatkannya. Ya kepuasan ketika aku mendapatkannya. Tapi ada yang tak kalah penting yang selalu menimpaku. dalam proses perjuangan aku sering sekali lupa bahwa tidak ada pemenang yang abadi. Di dunia ini pertandingan akan selalu ada untuk diperjuangkan tapi tidak ada pemenang yang sama. Aku hanya mempersiapkan diri untuk menang tapi tidak mempersiapkan diri untuk kalah. Tapi bukankah ornag seperti aku yang ambisius memang tidak ditempa menjadi orang yang mampu kalah. Penerimaan kekalahan hanya virus yang akan dilahap oleh antobodi tubuhku ketika dia mencoba meringsek masuk. Antibodi yang sungguh jahat. Ketika dia sedang memakan virus tersebut, aku akan meringkuk dalam kekecewaan, bersimbah air mata dalam kepedihan. dan sering sekali prosesnya begitu panjang sampai aku lupa cara menjadi pejuang lagi. bagaimana bangkit kembali, bagaimana bersinar dan melangkahi semua tantangan.
dan hampir 30 tahun menjalani ini.

Aku dikelilingi oleh sahabat yang menganut kesederhanaan dalam menjalani hidup. Mereka yang selalu melakukan yang terbaik dalam setiap apa yang dilakukannya. Mereka yang sangat mempercayai bahwa Tuhan telah merencanakan yang terbaik dalam hidup mereka. i called them surrender people.

dan kini mereka telah mendapatkan apa yang juga ku ingin kan dalam hidup ini dan di usia ini.
mereka semua mempunyai karir yang cemerlang , mereka mempunyai seseorang yang mereka cintai dan mencintai mereka, dan bahkan beberapa keinginan tertier yang kuidam-idamkan datang dengan sendirinya ke dalam hidup mereka.

menarik nafas dalam-dalam....

Apakah aku harus meneruskan sikap ambisius ku atau apakah aku harus merubah karakter dan menjadi surrender people?

Waktu yang akan menjawab.



Sabtu, 17 Mei 2014

The Railway Man

Satu hari sebelum hari ini aku menonton sebuah film berjudul The Railway Man , bercerita tentang kehidupan veteran perang setelah Perang Dunia ke-2 bernama Eric Lomax. sebelum pecahnya perang dunia ke-2 , tentara inggris yang sedang ditugaskan di Singapura harus menerima kenyataan menjadi tawanan perang Jepang, setelah Jepang berhasil mengusir kekuasaan Inggris dari Singapura.
Seperti yang juga terjadi di Indonesia, perilaku prajurit Jepang pada masa penjajahan sangat keji. Tapi tanpa kekejian , tak mungkin ada intervensi sebuah negara atas negara yang lain. Kekejian itu bernama perang. 
Kemenangan perang hanyalah kebesaran sebuah negara pada catatan sejarah. tak peduli menang atau kalah , semua menderita.  Nobody's happy. 

Selama masa tawanan perang, Eric Lomax disiksa oleh tentara pendudukan Jepang. Apalagi setelah Eric Lomax ketahuan membuat radio receiver untuk mengetahui berita terbaru tetang dunia luar. Dia dipukuli dengan tongkat besi, tak hanya itu jarinya juga dijepit , mulutnya dipenuhkan dengan air dengan posisi tidur dan dipenjara dalam kotak berjeruji bambu langsung dibawah sinar matahari. Semua ini dialaminya sampai pada akhirnya Jepang kalah pada Perang Dunia ke-2 , dan Inggris kembali berkuasa dan membebaskan semua tawanan perang dari Inggris . 

Walaupun berhasil bebas, namun jiwanya tak pernah bebas dari penderitaan. Rasa dendam yang menyelimuti jiwanya hanya meninggalkan penderitaan. Eric Lomax hanya menjalani hidup dengan masa lalu yang selalu membayangi. Ia tak benar-benar hidup. sebelum menikah dengan Patty, satu-satunya alasannya untuk hidup adalah menemukan sebuah hari akan melakukan pembalasan terhadap orang yang telah menyiksanya, yaitu Takeshi Nagase. Setelah dia menikahi Patty , Eric sudah melupakan rencana pembalasan dendam. Tapi, ternyata dia hanya berusaha melupakan semua pembalasan tapi tak pernah memaafkan mereka yang telah menyiksanya terutama, Takeshi Nagase. setelah kematian , Finlay, teman seperjuangan di masa pendudukan JepanG , bunuh diri, karena merasa hidupnya pun masih dibayang-bayangi masa lalu, dia pun tergerak kembali untuk melakukan pembalasan dendam. 

Dia pun mencari lelaki bernama Takeshi Nagase. Lelaki itu akhirnya menjadi seorang pemandu wisata di tempat dimana ia dulu menyiksa para tawanan perang. ketika Eric Lomax melihat pria itu, dan sudah berencana akan membuat lelaki itu juga akan merasakan apa yang dulu ia rasakan. memukulnya dengan tongkat besi, menjempit kukunya, mengisi mulutnya dengan air dan memasukkannya ke dalam kotak berjeruji bambu itu. Tapi yang terjadi, selama proses pembalasan mereka saling bercerita, tentang penderitaan mereka. dan kenangan pun mengingatkan bahwa sebenarnya bukan hanya Eric Lomax yang menderita. Prajurit Jepang itu pun menderita selama di Kamp penyiksaan dan juga menderita setelah perang berakhir.
akhirnya mereka pun saling memaafkan. Memaafkan masa lalu. setelah mereka saling memaafkan, diceritakan bahwa kehidupan Eric Lomax menjadi lebih bahagia. 

Rasa sakit di masa lalu hanya perlu dihadapi. Betul-betul mendengarkan penjelasan seseorang yang membuat mu menderita adalah cara yang paling masuk akal untuk memaafkan. Karena tak satu pun manusia di dunia ini berbahagia ketika membuat orang lain menderita. NO ONE.  mungkin dia tidak menderita saat melukaimu, tapi dia pasti akan menderita setelahnya. Mungkin tak saat itu juga, tapi pasti suatu hari. Mungkin bukan dia, tapi pasti dia akan melihat seseorang yang dicintainya menderita persis seperti penderitaanmu. 

Jadi, berhentilah menyusun segala rencana untuk melakukan pembalasan. Hanya menguras energi, biarkan alam melakukannya untuk mu . Yang perlu dilakukan adalah berusaha hidup dengan baik tanpa membuat orang lain menderita. 

NB : 
Untuk lelaki yang dulu kumanfaatkan di luar sana : Aku hanya ingin kalian tahu, bahwa aku sudah merasakan kesakitan luar biasa  yang dulu mungkin kalian rasakan. Air mata yang jatuh untuk seseorang , energi yang meluap-luap untuk mencurahkan cinta dan kasih sayang untuk seseorang, waktu yang selalu tersedia untuk seseorang, dan hati yang pediiiiiih ketika tak berhasil mendapatkan seseorang itu sama seperti kalian dengan semua perjuangan dan pengorbanan yang pada akhirnya tak mendapatkanku. Aku betul-betul minta maaf. Aku bukan ingin memotong pembalasan alam atas semua perbuatanku di masa lalu, tapi hanya karena aku tahu betapa sakitnya itu. Maaf dan menyesal adalah kata untuk menggambarkan perasaan ku sekarang untuk kalian. 
Hanya bisa berdoa untuk kebahagiaan dalam kehidupan baru kalian. 

Untuk lelaki yang memanfaatkan ku di luar sana : Aku hanya ingin kalian tahu, bahwa atas semua penderitaan yang kurasakan selama perjuangan ini, aku sudah memaafkan kalian , bukan karena aku tahu bahwa alam akan melakukan pembalasan , tapi karena ku tahu yang terjadi sebenarnya adalah mungkin kalian 'dimudahkan' dengan memanfaatkanku tapi jauh di dalam hati kalian pada  detik yang berulang berdentang bisikan 'aku  tak seharusnya melakukan itu'.  Kenapa? Karena ku tahu aku hanya  bisa mencintai orang baik.  Saat aku melakukan segala perjuangan dan pengorbanan  itu artinya aku mencintai kalian, dan arti turunannya adalah kalian adalah lelaki baik-baik. 
Walaupun aku tak berhasil mendapatkan kalian, aku bukan orang gagal. Memang aku tak membawa satu orang pun dari kalian yang pernah kucintai pulang bersama ku, tapi aku membawa pulang pelajaran  yang lebih berharga dari sekedar mendapatkan lelaki yang kucintai. 


God Bles 

XOXO 
NHRJ





 

Jumat, 14 Maret 2014

Nice saturday

Menyenangkan sekali hari ini. Demi mengurai tugas-tugas kantor yang semakin mendekati deadline , aku memutuskan untuk lembur hari ini.
Dan, sesampainya di kantor aku mendapati bahwa server yang tak lain adalah nyawa utk lembur hari ini tidak bisa dihidupkan, dan aku pun memilih untuk menjelajahi twitter.
Aku pun mulai melakukan tindakan yang menyenangkan tapi menyalahi aturan . Pada Jam overtime aku malah astik Menfollow akun-akun yang ada hubungannya sama film atau sesuatu yang membuat wawasan makin meluas seluas cakrawala. tak apalah, kan server juga lagi down. melakukan sesuatu masih lebih bagus daripada tak melakukan apa-apa kan? #pembelaan khas anak muda yang setengah tua. dan following ku sampai aku menuliskan blog ini adalah 186 akun, sementara follower hanya 75 akun.
Aku tertawa dalam hati.
Dulu aku berpikir bahwa jumlah follower itu harus lebih besar daripada following. dan aku menjaga pikiran konservatif ku itu selama bertahun-tahun. Aku merasa kalau following lebih banyak daripada follower bisa merusak harga diri... Hahahaha
Dan tadi pagi ketika membuka ubersoc, aku mulai bosan dengan timeline yang itu itu aja. Detikcom dan kompas yang merajai timeline dan itu membosankan, so aku iba-tiba aku berpikir " emangnya lo Princesss Syahrini, atau Oom @JokoAnwar atau @detikcom yang tanpa perlu berkicau juga pasti udah banyak follower nya #ekstrim. Sudahlah mungkin harga diri mu agak ternodai bila following lebih banyak dari follower mu, tapi setidak memfollow akun-akun bagus bisa menaikkan harga otak dan kesenangan mu" Dan, yang kulakukan mulai memasuki akun akun favorit kayak akun Joko Anwar, melalui akun beliau aku memfollow akun-akun yang beliau follow tapi hanya akun yang sesuai dengan ketertarikanku.
Ya... Akun yang masih punya benang merah sama film.
Setelah puas follow mem follow orang, aku pun mulai kepikiran tentang blog ini.
Blog yang mungkin kalo diibaratkan kamar kosong, mungkin kamar ini sudah penuh dengan debu dan hantu saking tak pernah dikunjungi.
Aku terkejut, karena ternyata terakhir kali menulis di blog ini sekitar tahun 2012 yang lalu.
Mungkin setelah ini , aku akan mulai menulis lagi,
Ya Mudah-mudahan. semangatku masih tetap berkobar berkicau dan menulis ketika hari ini sudah berganti.

Oh Nice Saturday 

Salam damai ( Ala Bang Omah )
@nouvalyn